5 Alasan Yang Membuat Marc Marquez Tak Akur dengan Valentino Rossi sang Legenda MotoGP, Nomor 1 Akibat Insiden Panas




ALASAN Marc Marquez tak akur dengan Valentino Rossi, sang legenda MotoGP, menarik untuk dikulik. Sebab, hubungan dua pembalap tersohor di MotoGP ini selalu jadi sorotan lantaran kerap kali berseteru, baik di dalam ataupun luar sirkuit. Sosok Rossi dan The Baby Alien -julukan Marc Marquez- memang telah menjadi penting di dunia MotoGP. Pasalnya, keduanya sukses menorehkan prestasi manis selama berkarier di MotoGP.



Hingga akhirnya pensiun pada 2021, The Doctor -julukan Rossi- sudah mengemas 7 gelar juara, sementara Marquez meraih 6 titel di MotoGP sejauh ini. Ambisi besar keduanya dalam bersaing memperebutkan gelar memicu munculnya hubungan yang kurang akur.

Rossi dan Marquez pun tak terlihat akrab kala tengah beraksi di pentas MotoGP. Beberapa alasan lain diduga turut memengaruhi hubungan mereka. Apa saja? Sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 alasan Marc Marquez tak akur dengan Valentino Rossi.

5. Rivalitas di Balapan 

Salah satu alasan yang membuat Marquez dan Rossi tak akur tentunya adalah rivalitas dlaam balapan. Hal ini tentunya sudah bukan rahasia lagi karena kerap kali berdekatan di lintasan, insiden terjadi antara Marquez dan Rossi.



Utamanya terjadi pada 2015, ada sejumlah insiden yang melibatkan kedua pembalap di lintasan, mulai dari balapan di seri Argentina, Belanda, hingga Malaysia. Di MotoGP Malaysia, Rossi bahkan terlihat sampai menendang motor Marquez saat berdekatan. Akibatnya, Marquez terjatuh ke lintasan. Selang tiga tahun kemudian, insiden yang mirip terjadi di MotoGP Argentina. Kali ini, giliran Marquez yang terlihat menyenggol Rossi. Hubungan mereka akhirnya kembali panas dan tak akur sampai saat ini.

4. Permintaan Maaf Tak Diterima 

Alasan berikutnya soal permintaan maaf Marquez yang tak diterima oleh Rossi. The Baby Alien tampak menyadari bahwa hubungannya tak berlangsung baik dengan Rossi selama mentas bersama di MotoGP.



Permintaan maaf pun pernah diajukan Marquez secara langsung kepada Rossi. Dia melakukannya dalam konferensi pers setelah MotoGP Argentina 2018. Namun, Rossi menolak permintaan maaf yang diajukan Marquez di depan publik itu. Marquez kala itu sampai menjulurkan tangan seraya ingin berjabatan dengan Rossi. Akan tetapi, kakak dari Luca Marini itu hanya tersenyum dan tidak membalas jabat tangan Marquez. Kondisi ini kemudian makin memperkeruh hubungan Rossi dan Marquez.

3. Kerap Dibandingkan 

Alasan lain yang membuat hubungan Marquez dan Rossi menjadi tak akur datang dari faktor luar. Sosok Marquez dan Rossi diketahui kerap dibandingkan oleh banyak orang dan hal ini kerap memincu gesekan antara kedua pembalap ini menjadi lebih panas jika sering terjadi.



Bukan rahasia lagi kalau Marquez selalu hidup dalam bayang-bayang Rossi. Sebab, Rossi ada di ajang itu lebih dahulu dan menorehkan kesuksesan lebih besar dari Marquez dengan merebut 7 gelar juara.

Legenda MotoGP, Kevin Schwantz, sendiri pernah menyatakan bahwa sosok Rossi dan Marquez akan selalu dibandingkan. Sebab, keduanya telah jadi sosok ternama di MotoGP. “Dia (Marquez) akan dibandingkan dengan Rossi sampai dia melewati VR46. Marc masih berusia 21 tahun dengan satu gelar MotoGP dan saya pikir, terakhir kali Valentino memenangi titel adalah 2009 lalu ketika dia sudah 30 tahun. 
Tapi dia masih mampu bertahan di usia 35 tahun,” ujar Schwantz pada 2014. 

2. Punya Karakter yang Sama

Alasan terakhir lantaran Rossi dan Marquez punya karakter yang sama. Beberapa orang menuding bahwa faktor ini turut jadi penyebab yang membuat Marquez dan Rossi tak bisa akur.



Pandangan ini salah satunya disampaikan oleh mantan manajer tim Honda, Guido Giavazzi. Menurutnya, Rossi dan Marquez tak bisa akur karena punya karakter yang sama. Baginya, Marquez adalah cerminan Rossi saat muda. Alhasil, ego di antara keduanya membuat hubungan mereka sampai saat ini tak bisa baik. “Jika kita mengecualikan perbedaan latar budaya mereka dari Italia dan Catalonia, mereka adalah pembalap yang identik. Saya mengenal keduanya ketika dalam usia yang sama dan bagi saya mereka adalah identik,” ujar Giavazzi dalam wawancara eksklusif dengan Tuttomotori pada 2019.


“Beruntungnya, saya masih berhubungan baik dengan dua pembaap itu. Mereka adalah dua pembalap yang sangat kuat dan kenyataannya mereka tidak akur karena mereka saling bercermin (punya karakter mirip). Yang satu (Rossi) bercermin (melalui Marquez) sebagai pembalap muda (dahulu), satunya lagi bercermin sebagai pembalap tua,” jelas Giavazzi.

Bos Yamaha, Lin Jarvis, pun turut mengamini. Dia menyatakan Rossi dan Marquez memiliki sifat yang sama, yakni selalu ingin menghancurkan lawannya masing-masing. Hal itu membuat Rossi dan Marquez kerap bersinggungan. “Mereka berdua ingin menghancurkan saingan mereka, saya melihatnya pada Valentino di masa-masa awal dia menjadi juara. Dia akan melakukan apa saja untuk menang dan Marc sama saja. Di motor, mereka berdua adalah pembunuh,” ungkap Jarvis, dikutip dari GP One.

1. Insiden Panas

Alasan terakhir dipicu insiden panas pada 2015. Sejatinya, ini jadi awal mula tidak akurnya hubungan Rossi dan Marc Marquez. Sebab, The Baby Alien dituding telah menghalangi langkah Rossi mendulang gelar juara kala itu.



Sederet insiden pun terjadi, utamanya di MotoGP Argentina 2015. Kala itu, kedua pembalap bersenggolan. Marquez menuding bahwa Rossi yang melakukan kesalahan. Rossi sendiri memberi pembelaan terhadap dirinya yang bisa mulus keluar sebagai pemenang usai insiden dengan Marquez. Insiden panas ini pun tampaknya terus berada di benak Marquez dan Rossi. Alhasil, hubungan mereka terus terlihat tak akur sampai sekarang. Mantan rekan setim kedua pembalap itu, Jorge Lorenzo, pun mengamini hal tersebut.

“Saya pikir hubungan antara Marc (Marquez) dan Valentino (Rossi) putus setelah balapan di Argentina pada 2015. Vale memahami bahwa ia dapat memenangkan kejuaraan dan untuk dia itu merupakan yang pertama sejak 2009, terakhir kali dia memenangkan gelar,” ujar Lorenzo, menyadur dari Tutto Motori Web. “Akhirnya mereka saling menyentuh dan Marc menuduh Vale bahwa itu adalah kesalahannya. Sejak hari itu hubungan telah berubah. Itu tidak pernah kembali seperti sebelumnya,” imbuhnya.