Gagal Pertahankan Gelar Juara Dunia, Suzuki Pilih Berbenah Jelang MotoGP Musim 2022




Manajer Teknik Suzuki Ecstar, Ken Kawauchi, mengomentari kegagalan timnya mempertahankan gelar juara MotoGP pada 2021. Enggan meratapi lama-lama, Suzuki memilih berbenah demi menyongsong musim 2022 yang lebih baik.

Kawauchi mengakui bawah Suzuki sangat tertinggal dengan pabrikan lain. Mereka menyadari bahwa keunggulan GSX-RR kurang mampu bersaing dengan matang. Mereka terlambat menyiapkan motor itu ke performa yang terbaik.

Maka dari itu, Kawauchi menyebut bahwa tim pabrikannya tersebut berbenah. Mereka harus fokus untuk terus meningkatkan motor jelang MotoGP 2022 dimulai, yakni 6 Maret mendatang.




"Kami perlu tetap fokus, meningkatkan motor sepanjang musim. Kami menyadari bahwa keunggulan kamu kecil dari tahun lalu," kata Kawauchi dilansir dari Suzuki Racing, Senin (20/12/2021).

Menurut Kawauchi, Suzuki akan berbenah secara perlahan. Mereka akan memulainya dari yang terkecil, hingga yang terbesar. Mengingat, musim 2021 diakui sebagai yang tersulit dari sudut pandang teknis.




Pengembangan motor dari cara kecil memang merupakan tipikal Suzuki. Mereka lebih senang dengan hal itu dibanding mengambil lompatan besar. Hal itu tentunya diakui sebagai filosofi mereka dalam pengembangan motor. "Kami bekerja untuk mengembangkan motor dengan cara kami yang biasa, yaitu meningkatkan banyak hal dengan cara kecil daripada mengambil lompatan besar," ujarnya.



Sebab dari itu, Kawauchi berharap bahwa Suzuki bisa kembali meraih hasil baik seperti MotoGP 2020 lalu, dimana Joan Mir sukses menjadi juara. Ia juga menyebut bahwa ridernya semakin baik di atas lintasan. "Saya merasa bahwa setiap balapan kami sedikit meningkat, yang secara keseluruhan membantu kinerja kami dan membawa kami ke tempat kami sekarang," tutupnya.